Keadaan perekonomian Negara Indonesia yang semakin terpuruk berdampak negatif terhadap kemampuan orangtua untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Pemerintah mengeluarkan sebuah kebijakan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk mengatasi masalah ini agar Program Wajib Belajar Sembilan Tahun tetap berjalan.
Menurut saya, Program BOS ini hanya akan bertahan beberapa saat saja karena masyarakat tidak diberdayakan. Mereka hanya menerima bantuan jadi saja. Bisa diibaratkan, mereka hanya diberi ikan, tidak diberi kailnya. Pepatah yang menyatakan “lebih baik memberi kail daripada memberi ikan” sebetulnya telah lama kita kenal. Tetapi kenapa Pemerintah tidak melaksanakan pepatah ini ?
Saya maklum kenapa Pemerintah tidak mampu memberi kailnya. Memberi kail berarti memberdayakan masyarakat, misalnya dengan memberikan modal dan memberikan usaha sehingga kelak mereka bisa berpenghasilan sendiri. Jika mereka telah mampu maka pemberian BOS kepada anak-anak mereka bisa diberhentikan dan digantikan kepada orang lain.
Masalah lain yang membuat Pemerintah Kota Semarang pusing tujuh keliling adalah tingginya angka pengangguran. Ini bisa dilihat pada setiap kali instansi terkait (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) mengadakan Bursa Kerja, maka ada ribuan Sarjana yang mendatangi event tersebut. Kenapa mereka masih bisa menganggur seperti itu ? Secara singkat saya jawab bahwa Soft Skill mereka masih sangat rendah dan modal (financial) untuk membuka sebuah usaha baru tidak ada atau tidak cukup.
Saya menawarkan sebuah solusi alternatif agar Pemerintah Kota Semarang, khususnya Dinas Pendidikan. Saat ini saya sedang mengembangkan sebuah konsep Pelatihan Soft Skill yang diberi sedikit sentuhan bisnis, sehingga memungkinkan untuk mengatasi semua permasalahan pendidikan dan pengangguran di Semarang. Saya sedang memasarkan dan mengembangkan ULTIMATE GOLDEN WINGS (UGW) , sebuah Lembaga Bimbingan Test Masuk BUMN, PMDN dan PMA. UGW diharapkan mampu mempertinggi peluang mahasiswa Semarang untuk memperebutkan kursi di BUMN, PMDN dan PMA. Bagi mereka yang kalah bersaing untuk menduduki BUMN, PMDN dan PMA akan diberikan kesempatan untuk menjadi wirausaha dengan bantuan modal usaha minimal sebesar Rp. 2 Juta per bulan dan bagi mereka yang berkeinginan untuk melanjutkan jenjang studinya akan disediakan bantuan kuliah dengan nominal hingga Rp. 25 Juta untuk setiap Program S-2 yang mereka ambil.
Untuk ulasan yang lebih jauh dipersilahkan untuk berkunjung ke link-link yang telah kami rekomendasikan.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Anda.
Sudarman Rianto
0858-6648-6202
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar